Sep 18, 2010

Sustainable Growth Rate dan Return On Equity (ROE)


Umumnya masalah profitabilitas lebih penting dari masalah profit, karena profit yang besar belum merupakan ukuran bahwa perusahaan (perusahaan) telah bekerja dengan efisien. Efisiensi baru dapat diketahui jika profit dibandingkan dengan kekayaan atau modal yang digunakan untuk menghasilkan profit tersebut. Dengan demikian perusahaan (perusahaan) hendaknya tidak hanya memperhatikan bagaimana usaha untuk memperbesar profit tetapi yang lebih penting ialah usaha untuk mempertinggi profitabilitasnya, karena profitabilitas yang tinggi merupakan pencerminan efisiensi yang tinggi pula. Berdasarkan uraian di atas, maka yang disebut profitabilitas adalah kemampuan menghasilkan laba (profit) selama periode tertentu dengan menggunakan aktiva atau modal, baik modal secara keseluruhan maupun modal sendiri (Van Horne dan Wachowicz 1997:148-149). Kemampuan menghasilkan laba yang dimaksud dalam tulisan ini tentunya adalah kemampuan menghasilkan laba dengan menggunakan modal sendiri atau profitabilitas ekuitas (Return On Equity = ROE), yang persamaan matematisnya adalah:

ROE = laba bersih / Equitas

Return on Equity (ROE) merupakan salah alat utama investor yang paling sering digunakan dalam menilai suatu perusahaan. Dalam perhitungannya, secara umum ROE dihasilkan dari pembagian laba dengan ekuitas selama setahun terakhir. Walau cara menghitungnya sangat mudah akan tetapi dengan memahami secara mendalam ROE bisa memberikan gambaran tiga hal pokok:
1) Kemampuan perusahaan menghasilkan laba (profitability)
2) Efisiensi perusahaan dalam mengelola aset (assets management)
3) Hutang yang dipakai dalam melakukan usaha (financial leverage)
Setelah mengetahui secara rinci mengenai definisi dari tiap-tiap komponen yang membentuk ROE, maka dapat kita simpulkan bahwa dengan menganalisa ROE kita tidak hanya dapat menentukan besarnya penghasilan yang didapat dari investasi modal yang kita lakukan. Dengan menganalisa ROE berarti kita juga dapat mengetahui lebih lanjut kualitas penghasilan yang didapatkan dari perusahaan, Sebab dengan pemecahan ROE menjadi tiga komponen (leverage, profit margin, asset manajemen) kita akan dapat menganalisa lebih jauh faktor apa yang lebih mempengaruhi kualitas penghasilan pada sebuah perusahaan. (www.e-samuel.com)
Perhitungan return on equity dapat pula dilakukan dengan mengalikan return on assets (ROA) dan equity multiplier atau total assets to equity (EM atau TATE). Return on assets (ROA) adalah profit margin (PM) dikalikan dengan investment turnover atau total assets turnover (ITO atau TATO). 
 ROE = ROA x EM
LABA BERSIH / EQUITAS = LABA BERSIH / TOTAL AKTIVA x TOTAL AKTIVA / TOTAL EKUITAS
Atas dasar pemikiran ini, maka persamaan di atas dapat dimodifikasi menjadi (Brigham and Gapenski 1993:697):
Dimana
ROA = PM x TATO
maka
ROE = PM x TATO x EM

Mencermati persamaan di atas, maka jelaslah bahwa return on equity adalah fungsi dari profit margin, assest turnover dan equity multiplier.
Atas dasar ini maka faktor mempengaruhi sustainable growth rate adalah profit margin, total assets tornover dan equity multiplier sebagai faktor yang terkait langsung dengan return on equity yang merupakan faktor utama kemampuan pertumbuhan perusahaan. Pembahasan ROE selanjutnya adalah bagaimana jika perusahaan ingin meningkatkan ROE dengan mendasarkan pada komponen pembentuk ROE maka peningkatan ROE dapat dilakukan dengan 4 cara:
1)             Meningkatkan penjualan tanpa adanya peningkatan beban dan biaya secara proposional
2)             Mengurangi harga pokok penjualan atau beban operasi perusahaan
3)             Meningkatkan penjualan secara relatif atas dasar nilai aktiva,baik dengan meningkatkan penjualan atau mengurangi junlah investasi pada aktiva perusahaan
4)             Meningkatkan penggunaan utang relative terhadap ekuitas sampai titik yang tidak membahayakan kesejahteraan keuangan perusahaan
(Arthur, Scott dan Martin 2002:105)

0 comments:

Post a Comment